Akibat kunci rumah

04.32
Master Agen Poker - Panggil saja nama saya Rivaldo, panggilan akrab saya Aldo. Saat ini saya kuliah di salah satu Akademi Pariwisata di pulau Dewata, selain kuliah saya juga bekerja di salah satu hotel berintang Bali. Saya akan menceritakan cerita sex nyata dari pengalaman pribadiku ketika saya masih duduk dibangku SMA. Semasa SMA, saya dulu sekolah salah satu koyta dijawa Timur.

Romansasex.com || Cerita Sex Terbaru 2016 || Cerita Mesum Terbaru ||Cerita Dewasa Terbaru || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Telanjang Terbaru || Foto Mesum Terbaru || Cerita Dewasa Ngentot Akibat Kunci Tertinggal || dan Seputar Dewasa Terbaru 2016.

Rumah orangtua saya dulu berhadapan dengan seorang gadis yang Umurnya diatasku, panggil saja namanya Fera. Umurnya saat itu sekitar 22 tahun, Mba’ Fera ini bekerja sebagai kasir pada sebuah Mall di kota tempat saya tinggal. Dia bisa dibilang sangat menarik dan good looking, kalau dilihat lihat sih sekilas mirip Asmiranda,hhe. Mba’ Fera berperawakan tinggi, langsing dan berkulit putih.
DitaMba’h lagi dia mempunyai rambutnya hitam panjang seperti bintang iklan shampo,hhe. Yang membuatku sangat tertarik denganya sebenerarnya adalah adalah payudara dan pantatnya, payudaranya memang tidak terlalu besar, tapi payudaranya itu sedang dan terlihat kencang sekali. Jika saya tafsirkan sih sekitar 34 B ukuranya Bra-nya, hal itu terlihat sangat serasi denga bentuk tubuhnya yang lagsing.
Apalagi jika melihat pantatnya, beuh… kencang sekali kawan, pokoknya pas banget deh sama postur tubuhnya itu. Setiap saya melihat dia saya selalu mencuri-curi pandang, rasanya ingin sekali saya meremas-remas payudara dan menepuk pantatnya itu,hha. Oh iya satu hal lagi ni yang menarik dari Mba’ Fera, bibrnya itu mungil dan merah merona kawan, enak sekali deh kalau di emut rasanya.
Mba’ Fera mempunyai kebiasaan setiap pagi hari dia selalau menyapu teras rumahnya, dan Mba’ Fera selalu menggunakan tanktop dan hanya mengenakan Hotpant ketika dia sedang menyapu. Jika dia sedang membungkuk dan arahnya membelakangiku, tak jarang saya melihat celana dalamnya yang terlihat samar dari dari dalam celananya. Jika melihat itu, secara spontan itu torpedo ini ereksi.
Belum lagi jika dia ketika dia menunduk dan meghadap kearahku, belahan toketnya itu loh, beuh mulus sekali guest. Dari situlah saya sering medak akan memejamkan mata sedetikpun. Hal itu selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan Torpedoku selalu ereksi dibuatnya. Bahkan saya sampai bernazar, jika keinginanku terkabul, saya akan mencium dan menjilati seluruh tubuh Mba’ Fera tanpa ada yang terlewatkan.
Dan pastinya yang saya utamakan adalah bagian pantat, payudara dan kewanitaanya akan saya jilati sampai puas. Ketika itu, Pada malam hari saya pergi ke rumah Indra berlatih musik untuk pentas seni acara sekolah. Saat itu orangtua dan saudara saya sedang pergi ke luar kota, jadi saat itu saya berada sendirian di rumah. Berangkatlah saya kerumah Indra.
Disana kami berlatih musik sampai malam hari, singkat cerita latihanpun selesai dan saya bergegas pulang karena sudah larut malam, Sesampainya didepan rumah, saya baru teringat bahwa kunci rumah saya tertiggal di atas sound dimana tadi kami berlatih musik.
Aduh gimana nih, rumah Indrakan jauh banget, bisa-bisa saya tidur diteras rumah nih kalau begini, ucapku dalam hati. Saat itu memang sudah larut malam sekali, kira-kira sekita jam 01.00 pagi, jika saya kembali dan mengambil kunci rumah dirumah indra rasanya tidak mungkin, dan pasti Indra dan keluarganya sudah tertidur lelap. Akhirnya Malam itu saya memutuskan untuk tidur di teras rumah.
Tidak saya sangka ketika saya sedang merebahkan tubuhku dilantai teras rumah, tiba-tiba saja ada Mba’ Fera dan,
“ Hloo… kok kamu tidur diteras rumah sih Do ” ucapnya.
“ Oh iya nih Mba’ kunci rumahku tertinggal dirumah temanku tadi Mba’, jadi terpaksa saya tidur diluar deh, hhe. Oh iya, kog Mba’ Fera jam segini baru pulang sih ”, ucap saya balik bertannya.
“ Iya nih Do, tadi setelah pulang kerja Mba’ mampir ke rumah teman ulang tahun, jadi jam segini baru pulang deh,hhe ”, jawab menjelaskan pada saya.
“ Oh… begitu ya Mba’ ”, ucap saya.
“ Iya Do, yaudah Mba’ masuk rumah dulu ya Do ”, ucapnya seMba’ri menuju kerumahnya.
Mba’ Fera saat berlalu begitu saja, padahal dalam hati saya berharap agar Mba’ Fera memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Kemudian Mba’ Fera mulai membuka pintu rumahnya. Namun saat itu kelihatannya dia mengalami kesulitaan saat membuka pintu,melihat hal itu saya-pun segera menghampiri dan menawarkan bantuan kepada Mba’ Fera,




“ Kenapa Mba’, pintunya macet ya ?? ”, tanya saya.
“ Iya Nih do, dari kemarin pintunya memang agak rusak, saya lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya. Kamu bisa bukain nggak Do”, jawab Mba’ Fera.
“ Yaudah sini saya coba Mba’ ”, jawab saya.
Lalu saat itu saya bergegas mengambil obeng dan tang dari motor saya. Lalu sayapun bergegas kembali kerumah Mba Fera dan mulai mencoba membuka pintu rumahnya. Semoga saja jika saya bisa membuka pintu rumah ini, saya mendapat tumpangan tidur dirum Mba Fera, dan kemudian,
“ Klek… kletek… klakk… ”, bunyi pintu.
Pada akhirnya pintu rumah-pun terbuka,
“ akhirnya bisa terbuka juga, makasih ya do ”, ucap Mba’ Fera sambil masuk rumah.
Saat itu saya agak kecewa, ternyata dia tidak menawarkan untuk tidur di rumahnya dan sayapun segera kembali tiduran di terasku. Namun beberapa saat kemudian, Mba’ Fera keluar dan menghampiriku,
“ Do, sini deh mendingan kamu tidur di rumahku aja, kasihan kamu kalau tidur di luar ”, ucap Mba’ Fera.
“ Nggak usah Mba’, biarian aja saya tidur di sini, lagian saya sudah biasa kok Mba’ ”, ucap saya basa-basi.
“ Jangan gitu Do, nanti kalau kamu sakit gimana, yok masuk aja, Mba’ nggak apa-apa kok ”, ucapnya menawarkan algi.
Karena memang itu yang saya harapkan pada akhirnya saya masuk juga,
“ Mba’, aku tidur di sofa ini aja ya Mba’ . ”, ucap saya, sembari langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
“ Yaudah terserah kamu aja Do ”, ucapnya.
Kemudian Mba’ Fera masuk kekamarnya. Tiba tiba dia keluar lagi,
“ Do Mba hampir lupa memberikan bantal dan selimutnya, ini Do ”, ucapnya sembari memberikan bantal dan selimut.
Ketika itu saya kaget melihat Mba’ Fera datang menghampiri saya yang hampir terlelap. Apalagi saat itu saya tidur dengan poisisi telanjang dada dan hanya memakai celana pendek,
“ Iya Mba’ makasih ya Mba’. Sebelumnya saya minta maaf ya Mba’ karena saya tidur nggak pakai baju, soalnya saya terbiasa tidur nggak pakai baju ”, ujar saya menjelaskan.
“ Iya nggak papa Do, bahkan kamu telanjang sekalipun Mba’nggak masalah ”, ucapnya menggoda.
Ketika itu saya agak kaget mendengar perkataanya, dalam hati berkata ( wah ini beneran atau hanya bercanda ya), lalu,
“ Wah Mba’ ini bisa aja deh, ntar kalau aku telanjang beneran, Mba’ bingung lagi… hha… ”, ucap saya mulai sedikit menggoda.
“ Coba aja kalau berani, Oh iya nanti kalau kurang hangat selimutnya kamu kekamarku aja yah ”, ucap Mba’ Fera sembari masuk ke kamar.
Master Agen Indonesia - Mendengar ucapnya saya sejenak termenung memikirkan perkataanya tadi ditambah lagi Mba’ Fera ketika memberikan bantal dan selimut pada saya, dia hanya mengenakan pakaian tidur yang tipis dan agak transparan. Hal itu membuat saya bisa melihat tubuh Mba’ Fera secara samar. Secara samar saya melihat Mbak Fera saat itu nampaknya tidak mengenakan BH dan celana dalam.
Hal itu membuat saya ereksi hebat sat itu. ditambah lagi saya juga teringat ucapannya tadi, ( kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya), perkataan itu membuat saya semakin horny saja deh. Akirnya sayapun memberanikan diri untuk masuk kekamarnya. Ketika itu ternyata pintu kamarnya sedikit terbuka dan lampunya juga masih menyala. Sehingga saya bisa melihat Mba’ Fera tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Dan saya memberanikan diri untuk masuk ke kamarnya,
“ Hemmm… Kurang hangat selimutnya ya Do ”, ujar Mba’ Fera.
“ Iya nih Mba’, mana selimut hangatnya Mba’ ??? ”, jawabku memberanikan diri.
“ Selimut hangatnya ya Ini di sini Do ”, ujar Mba’ Fera sambil menunjuk tempat tidurnya.
Saat itu saya berlagak bingung dan heran. Namun saya mengerti apa yang dimaksudnya,dia bermaksud agar saya tidur bersamanya. Pikiranku melayang kemana-mana, sehingga hal itu membuat Torpedoku mulai ereksi, Terlebih saat melihat tubuh Mba’ Fera yang hanya terbalut kain kain tipis itu. Ditengah fantasi saya Mba Fera memcahkan lamunanku,
“ Sudah jangan bengong, ayo sini naik !!! Oh iya ucapnya tadi kamu mau telanjang, kok masih pakai celana sih??? Ayo buka dong biar asyik ”, ujar Mba’ Fera saat saya hendak naik ke ranjangnya.
Kali ini saya benar-benar kaget, tidak mengira dia langsung meminta saya telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu Torpedoku sudah berdiri,
“ Wah… anu kamu sudah berdiri ya Do, kedinginan ya, pingin yang hangat-hangat yah ??? ”, ucapnya menggoda saya.
“ Hhe… iya noh Mba’. Oh iya ini nggak adil dong Mba’ kalau hanya saya yang telanjang, Mba’ juga telanjang dong ”, ucap saya.
“ Okey no problem, yaudah sini kamu bukakin pakaianku ”, pintanya genit.
Saat itu saya kembali saya kaget dibuatnya, saya benar-benar tidak mengira Mba’ Fera mengatakan hal itu. Lalu dia berdiri di hadapanku dengan posisi saya yang sudah telamnjang bulat dan dengan posisi torpedo saya yang sudah ereksi. Saya memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga baru membayangkan tubuh Mba’ Fera saja Torpedoku sudah tegap menantang,
“ Ayo cepetan bukabaju aku Do !!! ”, ujar Mba’ Fera.
Saya segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah saya benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita telanjang di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini. Setelah Mba’ Fera benar-benar telanjang, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Saya langsung meremas-remas payudara Mba’ Fera yang putih dan mulus itu.
Romansasex.com || Cerita Sex Terbaru 2016 || Cerita Mesum Terbaru ||Cerita Dewasa Terbaru || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Telanjang Terbaru || Foto Mesum Terbaru || Cerita Dewasa Ide Nakal Menyetubuhi Sekretaris || dan Seputar Dewasa Terbaru 201

Tidak cuma itu, saya juga mengulumnya. Putting susu-nya juga say hisap dalam-dalam. Mba’ Fera rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih kami lakukan masih dengan posisi berdiri,
“ Ouhhh… Ssss… nikmat Do… Ahhhh… ” desahnya.
Saya terus menghisap putting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mba’ Fera. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mba’ Fera. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap payudara, mulutku ingin juga mencium bibir Mba’ Fera yang merah,
“ Do, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering kamu yah ??? ”, ucapnya.
“ Nggak kog Mba’, Aku baru pertama kali Mba’ melakukan hal ini, aku bisa seperti ini karena aku sering melihat film porno ”, jawab saya.
Saya terus menciumi tiap bagian tubun Mba’ Fera. Saya menunduk hingga kepalsaya menemukan segumpal rambut hitam. Bulu hitam itu menutupi lubang kewanitaan Mba’ Fera. Bulu kewanitaan-nya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Saya mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mba’ Fera. Sehingga dengan posisi itu saya memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mba’ Fera.
“ Naik ke ranjang yuk Do ”, ucap Mba’ Fera.
Agen Poker Terbaik - Saat itu saya langsung menggendongnya dan merebahkan Mba’ Fera di ranjang. Sekarang posisi Mba’ Fera tidur terlentang dan dengan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan payudara yang menantang dan bulu kewanitaan-nya yang hitam indah sekali. Saya kembali mencium dam menjilati kewanitaan Mba’ Fera. Kewanitaan itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum.
Mungkin Mba’ Fera rajin merawat kewanitaan-nya. Saat kubuka kewanitaan-nya, saya menemukan clitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap clitorisnya dan Mba’ Fera menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Saya terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat,
“ Masih belum puas menjilatinya Do. ”, ucapnya.
“ Iya Mba’, punyamu sungguh asyik dinikmati. ”, ucap saya.
“ Ganti yang lebih nikmat dong ”, pintanya.
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mba’ Fera yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi kewanitaan-nya. Kemudian sambil memegang Torpedoku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam kewanitaan Mba’ Fera, lalu,
“ Ouhhh… Mba’ nikmatnya… Ssss… Aahhhh… ”, desah saya.
“ Ouhhh… Terus Do, masukkan sampai habis Do… ahhhhhh… ”, ucapnya.
Saya terus memasukkan Torpedoku hingga habis. Ternyata Torpedoku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam kewanitaan Mba’ Fera. Kemudian saya mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur,
“ Mba’ Fera… Nikmaat… oh… nikmaattt seekaliii… ah… ”, racau saya.
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mba’ Fera semakin menggeliat keasyikan,
“ Uhhhh… Ahhhh… nikmaat Do… terus Do… Ssss… Ahhhh ”, desah Mba’ Fera mulai tak terkendali.
Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mba’ Fera meminta saya menarik torpedoku. Rupanya dia ingin berganti posisi. Kali ini saya tidur terlentang. Dengan begitu Torpedoku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mba’ Fera memegang kendali permainan. Diremasnya Torpedoku sambil dikulumnya. Saya kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mba’ Fera.
Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti kewanitaan yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum Torpedoku, ia mulai mengarahkan Torpedoku hingga tepat di bawah kewanitaan-nya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga Torpedoku habis masuk ke dalam kewanitaan-nya,
“ Ouhhhh… Mba’… nikmaaatt sekali… Ahhhh… ”, desah saya.



Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali saya meremas-remas payudara Mba’ Fera. Jika ia menunduk saya juga mencium payudara itu, sesekali saya juga mencium bibir Mba’ Fera. Rupanya Mba’ Fera semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Saya merasakan kewanitaan Mba’ Fera mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mba’ Fera disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Saya merasa Torpedoku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat. Setelah dengan gerakan turun naik, Mba’ Fera melepas Torpedoku.
Dia ingin berganti posisi lagi. Kali ini dia menungging dengan pantat menghadap saya. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan Torpedoku, saya menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang anus-nya. Saya tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mba’ Fera kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.
“ Do, ayo masukkan punyamu saya nggak tahan nih ”, ujar Mba’ Fera.
Kelihatannya dia sudah tidak sabar menerima hunjaman Torpedoku,
“ Eh iya Mba’, habis pantat Mba’ nikmat sekali, saya jadi nggak tahan ”, jawab saya.
Kemudian saya segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan Torpedoku tepat di lubang kewanitaan-nya. Selanjutnya Torpedoku menghunjam dengan ganas kewanitaan Mba’ Fera. Nikmat sekali rasanya saat Torpedoku masuk dari belakang. Saya terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras,
“ Ouhhhh… Ah… Ah… Ah… terus Do, lebih keras lagi Do, Ahhhh… ”, pinta Mba’ fera sembari terus meracau nikmat.
“ Ouhhh Mba’… enak sekali… nikmaaatt sekaali… Sssss… Ahhhhh… ”,ucap saya.
Judi Online Indonesia - Kembali saya meraskan cairan hangat dari kewanitaan Mba’ Fera meMba’sahi Torpedoku. Cairan itu membuat kewanitaan Mba’ Fera bertaMba’h licin. Sehingga saya semakin keras menggerakkan Torpedoku maju mundur.Mba’ Fera berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya dia sudah orgasme. Saya juga merasakan hal yang sama.
“ Mba’… saya mau keluar nih, saya nggak tahan lagi… ”, ucap saya.
Kutarik Torpedoku keluar dari lubang anus-nya dan dari Torpedoku, dan
“ Cruttttt… Cruttttt… Cruttttt… Cruttttt…”,
Pada akhirnya tersemburlah pejuh/sperma saya diatas pantat Mba’ Fera yang masih menungging itu. Saya meratakan pejuh/sperma saya dengan ujung Torpedoku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung Torpedoku menyentuh pantat Mba’ Fera,
“ Mba’… Mba’nikmat sekali sex kamu Mba’ bener-bener hebat kamu mbak… ”, ucap saya memujinya.
“ Kamu juga Do, kontol kamu juga hebat Do ”, balasnya.
Setelah kami melakukan hubungan initim kamipun merasa lelah, dan kami tertidur dengan berpelukan dan dengan keadaan telanjang bulat di ranjang itu. Singkat cerita pada saat itu kami terbangun dan masih berpelukan dan ketika saya melihat jam dinding, waktu sudah menunjukan pukul 09:00 pagi. Dan,
“ Wah udah jam segini do, kamu nggak dong ini ?? ”, tanya Mba’ Fera.
“ Biarin aja deh Mba’, enakan juga bobo imut sama Mba’ hhe… Oh iya Mba’ Fera emangnya nggak kerja hari ini ?? ”, tanya saya.
“ Kerja dong Do, Mba’ nanti masuk siang kog, jadi bisa bangun agak siang deh ”, jawabnya.
Kemudian Mba’ Fera-pun pergi ke kamar mandi dan saya mengikutinya. Sewaktu dikamar mandi kami mandi berdua dan kembali melakukan hubungan sex lagi. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mba’ Fera permainan sexs kamipun tetap hot. Singkat cerita waktu itu jam sudah menunjukan pukul 13:00, kemudian saya bergegas pamit pulang dan saya bergegas pergi ke rumah Indra untuk mengambil kunci rumahku.
Sepanjang perjalanan kerumah Indra saya terniang-niang oleh kejadian malam itu. Itulah pertama kalinya saya melakukan hubungan sex dengan seorang wanita. Bahkan sampai saat ini, saya masih sering mengingat saat-saat indah itu. sesekali saya menyempatkan untuk mengunjungi Mba’ fera untuk kembali menikmati permainan sex yang nikmat itu.
Oh iya aku setelah aku lulus SMA saya sekeluarga pindah ke Bali. So, kalau saya tidur di rumah Mba’ Fera, orang tua saya tidak tahu deh, saya bilang saja kalau saya ingin berkunjung ke teman SMA dan tidur dirumahnya. Sungguh cerita sex saya ini benar-benar menyenagkan. TAMAT.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »