300.000 Personel Polri Amankan Perayaan Tahun Baru 2018 di Indonesia

16.14 1 Comment
situs judi poker
Apel Pasukan Operasi Lilin 2017 di Jakarta

Situs judi poker - Ratusan ribu personel Kepolisian Negara Republik Indonesia disiagakan untuk mengamankan perayaan tahun baru 2018.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan bahwa ada sekitar 300.000 personel Polri yang menjaga malam pergantian tahun."Kurang lebih 300.000 (personel) di seluruh Indonesia untuk pengamanan tahun baru".

Tak cuma itu, ada juga personel keamanan cadangan gabungan yang siap diturunkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Itu belum yang standyby 150.000, TNI dan Brimob. Intinya secara umum Polri siap, instansi lain siap, RS rujukan, pelayanan kesehatan dan lainnya siap," kata Iqbal.

situs judi poker

Menurut Iqbal, Polri bersama pihak-pihak lainnya, termasuk organisasi kemasyarakatan, tetap mewaspadai aksi-aksi teror. "Kami sudah siap, kewaspadaan tetap, aksi-aksi teror harus kita waspadai bersama, bukan hanya polisi tapi juga TNI, pemerintah daerah, ormas dan elemen masyarakat lain"

Pihaknya juga telah melakukan upaya pencegahan secara dini, demi meminimalisasi terjadinya tindak kejahatan yang dapat menggangu ketertiban."Pencegahan-pencegahan dini, dari Densus 88 bekerja, meminimalisasi tidak adanya gangguan, misalnya kejahatan jalanan, kejahatan lainnya sampai aksi teror"

Iqbal juga masih akan fokus menjaga keamanan ruang-ruang publik atau tempat-tempat keramaiaan. "Fokus pengamanan masih tempat-tempat keramaian, fokus lalu lintas dan ruang publik, objek wisata, Jakarta ya Ancol misalnya. Ada posko pelayanan, posko keamanan dan tentunya gabungan dengan seluruh instansi,".

Terbaik 2017: Anak-anak Australia Menari Aceh Keliling Eropa

16.28 1 Comment
situs judi poker


Situs judi poker - Bulan Juni 2017 lalu, lima puluh anak-anak Australia memperkenalkan budaya Indonesia di empat negara Eropa dengan menampilkan tarian Aceh.

Gondwana Choirs, kelompok paduan nasional Australia untuk anak-anak, menggelar tur membawakan tarian Ratoh Duek di empat negara, Estonia, Lituania, Latvia, dan Iceland.

Semua berawal pada bulan Januari 2015 lalu, saat Lyn Williams, Direktur Artistik dan pendiri Gondwana Choirs, kelompok paduan suara nasional Australia untuk anak-anak, ingin agar anak-anak belajar menari dan menyanyi Ratoh Duek asal Aceh. Ia menganggap tarian Aceh ini sangatlah luar biasa.

Lyn, yang juga pernah masuk ke dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di Australia, kemudian menghubungi Suara Indonesia Dance.

situs judi poker

Sanggar tari Suara Dance Indonesia yang berbasis di Sydney dikenal tidak hanya menampilkan tarian-tarian Nusantara, tapi juga memberikan pelatihan dan pengajaran sejumlah tarian Indonesia, khususnya dari Aceh.

Pendiri Suara Indonesia Dance, Alfira O'Sullivan bersama suaminya Murtala kemudian merasa tertantang dengan permintaan Lyn untuk mengajarkan tarian Ratoh Duek kepada anak-anak.

Tarian Ratoh Duek menggunakan lirik dalam bahasa Aceh dan hal ini menjadi hal yang sulit untuk diajarkan kepada anak-anak, apalagi mereka juga tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Pernah dalam latihan kita mengulang-ulang satu ucapan yang pengucapannya sulit, sampai mereka harus benar-benar bisa," kata Alfira.


Tonton video berikut untuk mengetahui tarianRatohDuek dan Suara IndonesiaDance.

Kerja keras yang luar biasa dari anak-anak ini membuat Murtala, pria kelahiran Aceh, dan Alfira, yang juga memiliki daerah Aceh, merasa sangat terharu.

Belum lagi dalam tarian ini, anak-anak harus duduk di lantai, sementara banyak diantara anak-anak yang awalnya tidak nyaman karena tidak biasa.

Semangat yang dimiliki anak-anak tersebut membuat Murtala dan Alfira kagum.

"Ada rasa bangga dan senyum lebar saat melihat wajah anak-anak setelah pertunjukan usai dan antusias penonton yang luar biasa, dengan tepuk tangan yang tak putus-putus,"

- Alfira dan Murtala, pendiri Suara Indonesia Dance.

Ratoh Duek yang dibawakan oleh anak-anak Australia ini langsung populer di Australia karena dianggap memiliki unsur yang lengkap, dari lagu, musik, dan gerakan. Dan dari kepopuleran inilah membuat mereka sampai diundang ke Eropa.

Artikel ini pernah dimuat di situs Australia Plus Indonesia pada 4 Mei 2017.

Selfie Bertaruh Nyawa, Tanda Gangguan Jiwa?

17.36 1 Comment
situs judi poker
Instagram/angela_nikolau

Situs Judi Poker - Selfie adalah bagian dari tren yang dilakukan banyak orang saat ini. Namun aktivitas yang mulanya dilakukan untuk bersenang-senang ini bisa berubah wujud menjadi sesuatu yang mengerikan.

Cukup banyak orang melakukan selfie di tempat-tempat berbahaya, mulai dari pinggir jurang, sampai di ketinggian. Nyawa pun menjadi taruhannya.

"Ketika orang melakukan sesuatu itu berkaitan dengan kognitif. Semakin tua seharusnya dia akan semakin baik dalam membuat keputusan. Kenapa bisa melakukan selfie ekstrem, biasanya ada drive (dorongan)," kata psikolog Ratih Zullhaqqi MPsi.

Drive, dijelaskan Ratih, dalam bahasa psikologi adalah dorongan-dorongan untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang kejiwaannya tidak kuat, akan melakukan tindakan tanpa berpikir.

"Misalnya ketika lapar tapi gak punya uang. Orang yang baik dalam membuat keputusan akan tunggu dulu, cari cara untuk makan. Kalau yang buruk, dia misalnya bisa saja mencuri atau melakukan hal lain. Drive-nya rasa lapar," Ratih mencontohkan.


situs judi poker
Rooftoper asal China Yong Ning meninggal, setelah terjatuh dari lantai 62 (Foto: Yong Ning)

Selfie Ekstrem

Apa yang membuat seseorang melakukan selfie ekstrim? Menurut Ratih, hal itu sebenarnya merupakan bagian dari menunjukkan eksistensi diri.

Namun untuk sebagian orang, foto selfie biasa dianggap tidak cukup untuk menarik perhatian, sehingga mendorong untuk melakukan selfie di tempat-tempat ekstrem.

situs judi poker

"Balik lagi ke tujuan dia selfie. Dia pikir melakukan yang ekstrem itu inspiratif dan bikin orang berdecak kagum dan banyak yang like. Ketika dia tidak bisa menahan dorongan itu, gak pakai mikir yang penting tren dulu," papar Ratih.

Ratih menyebutkan, selfie ekstrem banyak dilakukan oleh anak-anak muda. Usia ini adalah masanya mereka berusaha menemukan jati diri dan melakukan sesuatu tanpa berpikir.

Namun, tak sedikit pula pelaku selfie ekstrem di luar kalangan remaja. Menurut Ratih, orang-orang ini didorong oleh rasa butuh apresiasi.


situs judi poker
Instagram/angela_nikolau

Efek Jera

Dengan banyaknya kasus kecelakaan bahkan kematian akibat selfie, Ratih berharap hal ini menimbulkan efek jera bagi orang lain yang melihatnya.

Di sisi lain, patut diwaspadai bahwa fenomena ini malah menginspirasi sebagian orang untuk menirunya dengan motif ingin menjadi terkenal dan viral.

Menurut Ratih, perlu peran banyak pihak untuk mencegah fenomena semacam ini berulang. Peran orangtua, dikatakan Ratih sebagai pemegang kendali pertama.

"Dari level orangtua ngasih edukasi bijak menggunakan gadget. Ketika mereka berpikir anaknya sudah perlu diberi gadget, harus siap konsekuensi untuk memperkenalkan cara memanfaatkannya dengan baik," sebut Ratih.

Orangtua pun diminta Ratih untuk rajin berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Pada dasarnya, melakukan hal ekstrem adalah wujud mencari perhatian.

"Orangtua harus aware. Lebih baik introspeksi bahasa cinta ke anak sudah tepat atau belum? Jangan-jangan selama ini hanya sibuk menuntut dari anak dan lupa tidak menghargai mereka," pungkasnya.