Sex Privat Bersama Elis

14.46
Master Agen Indonesia - Seorang guru les privat yang berstatus duda tergoda oleh kecantikkan dan keindahan tubuh murid les privatnya. Sebagai Pria yang berpengalaman dia sanggup merayu dan mendapatkan keperawanan murid les privatnya. Aku akan menceritakan kisah sex pribadiku yang kulakukan bersama gadis mungil bernama Elisa Angrraini, dan aku memanggilnya dengan panggilan Elis. Elis ini adalah seorang gadis kecil mungil berwajah ayu, bermata indah, berbulu mata lentik, dan hidung mancung yang semakin membuatnya menarik saja.

Romansasex.com situs web yang menghadirkan || Cerita Sex Terbaru 2017 || Cerita Mesum Terbaru ||Cerita Dewasa Terbaru || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || Cerita Dewasa Sex Private Bersama Elis || dan Seputar Sex, Hot, Dewasa Terbaru 2017.

Master Agen Poker - Belum lagi kalau aku melihat bibir mungilnya yang agak kemerah mudaan, bener-bener deh dia membuat aku gemas jika bersamannya. Elis ini adalah murid les privatku, oh iya aku ini adalah seorang guru les privat. Elis juga mempunyai kulit mulus putih dan terawat. Di usianya yang masih 15 tahun itu tubuhnya sudah sintal dan padat.

Yah maklumlah elis ini berasal dari keluarga yang mempunyai ekonomi lebih dari cukup dalam hal materi. Dia mempunyai tinggi badan 158 cm dan berat badan 50 kg, bisa dibayangkan para pembaca kalau Elis ini gadis mungil bertubuh sintal dan sangat menggemaskan. Elis ini sifatnya masih kekanak-kanakan namun menggiurkan untuk dinikmati tubuh indahnya itu.

Kurang lebih sudah 2 minggu ini Elis mengikuti les privat dirumahku, Oh iya aku adalah ini adalah seorang duda muda berusia 25 tahun yang belum mempunyai anak, yah bisa dikatakan DUREN ( duda keren) hhe. Dirumahku yang minimalis aku membuka les private. Rumah yang terdiri dari 2 buah kamar, 1 ruang tamu dan 1 kamar mandi yang aku desain sedemekian rupa.

2 kamar yang berada dirumah minimalisku yang 1 aku gunakan untuk kamar tidur dan kamar satunya yang terletak didepan aku gunakan untuk ruang kerja dan perpustakaan. Didalam kamar depan itu aku meletakan buku-buku yang telah aku susun rapi di dalam rak buku, dan juga adalah 1 unit komputer diatas meja kerjaku.

Pada ruang tamuku terpampang beberapa lukisan yang indah pada dinding, lukisan-lukisan itu semakin indah dengan warna cat pada dinding yang aku beri warna cerah. Kamar tidurku aku hiasi dengan ornamen indah, dengan tempat tidur yang lumayan besar dan ditambah lagi aku menggunakan pencahayaan lampu yang pas sehingga membuat suasana kamar menjadi romantis.

Ruang yang aku tata dengan sangat artistik sehingga terasa nyaman. Bisa dikatakan rumahku terkesan romantic, karena di ruang tamu aku sengaja memasang beberapa speaker di sudut atas ruang tamuku. Dengan di iringi alunan lagu-lagu intrumental, Elis terlihat sangat nyaman sembari mengerjakan tugas di ruang tamu.

Ditengah keseriusan mengerjakan tugasnya, tanpa disengaja menjatuhkan penghapusnya yang tersenggol oleh tangannya. Secara reflek karena melihat itu aku-pun bermkasud mengambilkannya, namun apa yang terjadi ternyata Elis berusaha mengambil juga. Dari sinilah keseruan cerita hot ini, saat itu tanpa disengaja tanganku dan Elis bersentuhan.

Hal itu membuat Elis terkejut, kemudian dia melihat ke arahku. Saat itu tersenyum dan Elis-pun berusaha berbalik tersenyum kepadaku. Dengan posisi tangan kirinya aku pegang kemudian aku membuka telapak tangannya lalu kubalikkan dengan lembut dan aku berikan penghapus itu ke dalam telapak tangannya.

Sebagai pria dewasa apalagi aku sudah duda aku mempunyai banyak pengalaman tentang seorang wanita. Ketika tadi tangan ku bersentuhan ada getaran-getaran yang aneh dari Elis, kemudian sembari melihatnya aku,
“ Lis, hari kamu terlihat lebih cantik deh, apalagi waktu kamu tersenyum seperti itu tadi ,” pujiku.

Nampaknnya puijanku padanya membuat Elis merasa tersanjung, entah sadar atau tidak setelah aku puji dia mencubit pahaku sembari tersipu malu dan wajah memerah, lalu aku bertanya,

“ Oh iya Lis, ngomong-ngomong kamu udah punya pacar belum Lis ? ,” tanyaku menggoda sembari menatap wajah Elis.

“ Belum Kak, hhe,” katanya sembari malu-malu.

Raut wajahnya yang cantik itu memerah karena malu,

“ Masak sih, gadis secantik kamu masak iya belum ada yang naksir dan macarin kamu sih ,” ucapku.

“ Sebenarnya banyak sih Kak yang naksir dan mau pacarin aku, tapi akunya males sama mereka Kak, cowok-cowok yang naksir aku kebanyakan mereka masih kekanak-kanakan, males deh jadinya, hhe ,” ucapnya kemudian melanjutkan mengerjakan tugasnya lagi.

“ Oh begitu yah, oh iya kamu mau minum apa Lis Kakak buatkan ??? ” , ucapku sembari beranjak dari tempat duduknya.

“ Eumm… apa ya kak, terserah kakak aja deh, hhe ,” ucapnya sambil terus mengerjakan tugasnya.

“ Oke deh kalau gitu, tunggu sebentar yah Lis kakak buatkan Orange sirup, ” ucapku.

“ Iyah Kak ,” jawabnya singkat.


Master Agen Togel - Selang bebrapa menit aku-pun kembali dengan membawa dua gelas orange sirup dan menuju keruang tamu dimana Elis sedang mengerjakan tugasnya. Pada saat itu kebetulan posisi duduk Elis berada di sofa yang berada pada ruang tamuku dan menghadap kepintu. Sembari terus mendekat kearah Elis aku melihat tubuh Elis yang membelakangiku.

Ternyata indah sekali tubuh gadis mungil ini, tubuhnya mungil dan sintal, ucapku dalam hati. Dan tiba-tiba saja saat itu gairah sexsku bergelora begitu saja dan aku terhanyut dalam imanijasi kotorku, lalu,

“ Kak udah selesai nih tugasnya ,” ucap Elis membuyarkan lamunanku.

“ Oh iya Lis, sini biar kakak check dan nih minuman kamu ,” ucapku sembari aku menghampiri dan kusodorkan orange sirup yang aku buatkan untuknya.
 
Setelah aku periksa ternyata hasil pekerjaan itu benar semua,

“ Wah kamu ini selain cantik ternyata kamu juga pintar ya Lis, nih jawabanku kamu benar semua ,” ucapanku ternyata membuat Elis membuat Elis tersipu malu lagi.

Saat itu aku yang sengaja duduk di sebelahnya, kemudian melanjutkan menerangkan pelajaran lainnya. Saat aku menerangkan pelajaran lainnya entah sadar atau tidak Elis semakin dekat saja denganku, bahkan lengan kami-pun saling bersentuhan. Mungkin saja harum parfum yang aku pakai membuatnya tanpa sadar bergeser semakin mendekat kepadaku.

Nampaknya pujianku tadi membuatnya tidak dapat konsentrasi dengan pelajaran yang aku terangkan, dia yang berusaha mencoba fokus dengan apa yang aku jelaskan, nampaknya dia gagal fokus. Melihat hal itu dalam hati aku tersenyum dan berkata,

“ Gagal fokus nih anak kayaknya gara-gara pujianku tadi ,” ucapku dalam hati.

Apalagi saat itu aku duduk menyamping dan agak menghadap kearah Elis sehingga naluri lelaki-pun berkata kena nih anak sama rayuanku. Kemudian,

“ Oh iya Lis, kamu udah ngerti belum sama yang jelaskan barusan ,” kataku sambil melihat wajah Elis.
Elis terkejut dari lamunannya, kemudian menggeleng dan berkata,

“ Hehehe… Belum, Kak… ,” ucapnya.

“ Oke deh kakak jelaskan lagi ,” ucapku.

Lalu aku-pun mengambil selembar kertas folio dan aku letakkan di depannya. Aku-pun mulai menuliskan dengan tangan kananku rumus-rumus sembari menerangkan pelajaran tadi. Sedangkan tangan kiri letakkan di sandaran kursi sofa dimana Elis duduk, dan sesekali aku sengaja mengelus punggung Elis dengan perlahan.

Dengan husapan tanganku pada punggung Elis nampaknya semakin tidak bisa berkonsentrasi saja. Aku merasakan detak jantungnya semakin berdegup dengan keras, usapan itu aku usahakan senyaman dan selembut mungkin agar membuatnya semakin terlena oleh suasana yang aku harapkan yaitu suasana romantis.

Nampaknya aku suasana yang aku ciptakan berhasil, sama sekali tidak dapat berkonstrasi dan hanyut dalam suasana romantisku. Beberapa menit kemudian tanpa di sadari Elis memejamkan matanya menikmati belaian tangan dan bau parfum yang lembut dari tubuhku.Saat itu dia berusaha melirikku, namun aku tidak pedulikan lirikan Elis.

Sebagai gadis yang baru beranjak dewasa yang selalu ingin diperhatikan, Elis mulai mencoba menarik perhatianku. Dia memberanikan diri meletakkan tangan di atas pahaku. Jantungnya semakin berdegup, ada getaran yang menjalar lembut lewat tanganku. Selesai menerangkan aku menatapnya dengan lembut, dia tak kuasa menahan tatapan mata yang tajam itu.

Perasaannya menjadi tak karuan, tubuhnya serasa menggigil saat melihat senyumku, tanpa sadar tangan kirinya meremas lembut pahaku, akhirnya Elis menutup mata karena tidak kuat menahan gejolak nafsu birahinya. Aku tahu apa yang dirasakan Elis saat itu,

“ Kamu sakit Ya Lis? ,” tanyaku berbasa basi.

Elis menggelengkan kepala, tapi tanganku tetap meraba dahinya dengan lembut, Elis diam saja karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Aku genggam lembut jari tangan kirinya. Udara hangat menerpa telinganya dari dengusan nafasku,

“ Benar cantik kamu Lis, tubuhmu sintal dan mulus sekali ,kulitmu,” bisikku lirih.

pujian itu membuat dirinya makin bangga, tubuhnya bergetar, dan nafasnya sesak menahan gejolak di Payudara-nya. Dan Elis ternyata tak kuasa untuk menahan keinginannya meletakkan kepalanya di dadaku,

“ Sssssss… Aghhhhhh… ,” Elis mendesah kecil tanpa disadari.

Aku sadar gadis ini mulai menyukaiku, dan berhasil membangkitkan perasaan romantisnya. Tanganku bergerak mengusap lembut telinga gadis itu, kemudian turun ke leher, dan kembali lagi naik ke telinga beberapa kali. Elis merasa angan-angannya melambung, entah kenapa dia pasrah saja saat aku mengangkat dagunya, mungkin terselip hatinya perasaan ingin terus menikmati belaian-belaian lembut itu,

“ Kamu memang sangat cantik dan aku yakin jalan pikiranmu sangat dewasa, Aku kagum! ,” kataku merayu.

Udara hangat terasa menerpa wajahya yang cantik, disusul bibir hangatku menyentuh keningnya, lalu turun pelan ke telinga, hangat dan lembut, perasaan nikmat seperti ini pasti belum pernah dialaminya. Anehnya dia menjadi ketagihan, dan merasa tidak rela untuk cepat-cepat mengakhiri semua kejadian itu,

“ Ja…, jangan Kak ,” pintanya untuk menolak.

Tapi dia tidak berusaha untuk mengelak saat bibir hangatku dengan lembut penuh perasaan menyusuri pipinya yang lembut, putih dan halus, saat merasakan hangatnya bibirku mengulum bibirnya yang mungil merah merekah itu bergeter, aku yakin baru pertama kali ini dia merasakan nikmatnya dikulum dan dicium bibir laki-laki.
Jantung di Payudara-nya berdegup makin keras, perasaan nikmat yang menyelimuti hatinya semakin membuatnya melambung,

“ Ughhh… ,” hatinya tergelitik untuk mulai membalas ciuman dan kuluman-kuluman hangatku.

“ Aghhhhhh… ,” dia mendesah merasakan remasanku lembut di payudara kiri yang menonjol di Payudara-nya, seakan tak kuasa melarang.

Dia diam saja, remasan lembut menambah kenikmatan tersendiri baginya,

“ Payudaramu sangat indah Lis, Ouhhhhh… ,” ucapku.

Sebuah pujian yang membuatnya semakin mabuk, bahkan tangannya kini memegang tanganku, tidak untuk melarangnya, tapi ikut menekan dan mengikuti irama remasan di tanganku. Dia benar-benar semakin menikmatinya. Kejantanankupun mulai menegang,

“ Sssssssshhh….,” Elis mendesah kembali dan pahanya bergerak-gerak.

Kurasakan tubuhnya bergetar menandakan kewanitaan-nya mulai basah oleh lendir yang keluar akibat rangsangan yang dialaminya, hal itu membuat kewanitaan-nya terasa geli, merupakan kenikmatan tersendiri. Dia semakin terlena diantara degup-degup jantung dan keinginannya untuk mencapai puncak kenikmatan. Diimbanginya kuluman bibir dan remasan lembut di atas Payudara-nya.

Ketika tanganku mulai membuka kancing baju seragamnya, tangannya mencoba menahannya,

“ Ssssssshhh… Jangan Kak, nanti dilihatin orang… Ahhhh… ,” ucapnya menolak.

Namun ucapnya tidak aku perdulikan. Aku melanjutkan membuka satu persatu kancing bajunya, Payudara-nya yang putih mulus mulai terlihat, Payudara-nya tertutup BH. Seakan dia sudah tidak peduli lagi dengan keadaannya, hanya kenikmatan yang ingin dicapainya, dia pasrah saat aku mengendong dan merebahkannya di atas tempat tidur.

Di atas tempat tidur ini aku merasa lebih nyaman, semakin bisa menikmati cumbuan, dibiarkannya payudara yang putih mulus itu makin terbuka,

“ Eummmm… ,” bibirku mulai bergeser pelan mengusap dan mencium hangat di lehernya yang putih mulus.

“ Oughhh… Sssss… Ahhhh… ,” dia makin mendesah dan merasakan kegelian lain yang lebih nikmat.

Aku semakin senang dengan bau wangi di tubuhnya,

“ Tubuhmu wangi sekali ,” ucapku kembali merayu Elis membuatnya makin terbang saja. 

Lalu tanganku-pun itu seakan dibiarkan bergerilia bebas menelusuri Payudara-nya yang terbuka. Elis sendiri nampak tidak kuasa menolak, seakan ada perasaan bangga darinya karena tubuhnya telah aku lihat dan aku nikmati. Kini aku-pun mulai menelusuri perutnya dengan lembut, hal itu membuatnya menggelinjang kegelian. Lalu bibir hangatku bergerilia menelusuri Payudara-nya, 

Ouh nikmatnya, kini tanganku menarik keluar bajunya yang terselip dari rok abu-abunya. Setelah itu secara reflek Elis-pun mulai mengikuti naluri sex-nya dengan melepas sisa-sisa kancing yang belum terbuka dengan jemarinya yang lentik itu.

Tanpa dikomando aku-pun mulai menggerayangi tubuhnya dengan perlahan, hal itu membuat Elis mengelinjang nikmat. Kini perasaannya terhanyut dalam kenikmatan belaian jari-jariku, dan sementara itu Kejantananku yang masih berada dalam sangkarnya semakin mengeras saja. Elis yang merasa kenikmatan kini mulai mengarahkan wajahku kearah wajahnya.

Kini kami saling berhadapan kemudian kami saling bercumbu. Aku dengan lihainya mengkulum dan mencium bibir Elis yang berwarna kemerah mudaan,

“  Ouhhhhh…hhh… Ssssshhhh… ,” desah Elis.



Judi Online Indonesia - Nampaknya Elis semakin terhanyut dalam ciuman hangat dan gerilia jari-jariku diatas perutnya. kini Elis-pun setengah telanjang, terlihat putih, dan mulus sekali tubuhnya itu. BH yang berwarna hitam itu terlihat kontras sekali dengan kulit putih mulusnya. Melihat itu aku semakin susah untuk mengendalikan nafsuku.

Sembari menciumi bibirnya tanganku-pun terus bergerilia menggerayangi tubuhnya.Aku mengerayangi tubuhnya dengan lembut, dan penuh perasaan. Elis-pun semakin menjadi jadi saja nafsunya, dia hanya bisa pasrah dan menikmati perlakuanku. Kini dengan aku mulai membuka BH Elis, tanpa pelawanan dari Elis dengan mudahnya aku membuka BH-nya.

Aku lepaskan Bh-nya dan Wow… Terpampanglah didepan mataku sepasang buah dada yang indah dengan putting yang berwarna kemerah mudaan yang sudah mengeras. Dengan penuh nafsu tangankupun langsung memainkan payudaranya. Aku hentikan ciumanku dan kini mulutku beralih kepayudara Elis. Aku melihat Elis hanya bisa pasrah, mulailah aku mengkulum puttingnya.

“ OOuhhhhh…h… Ssssss… Aghhhhhh… enak Kak… OOuhhhhh…h…. ,” desah Elis menggelinjang nikmat.

Penuh dengan birahi aku menjilati, mengkulum, sembari tangan kananku memainkan puttingnya yang satu,

“ Sssssssshhhh… terus kak jangan berhenti… Ahhhh…. ,” desah Elis lagi. 

Tanpa menjawab aku terus menikmati payudara Elis, kini Elis mulai meresponku. Tangan Elis-pun mulai mengarah pada kejantananku, dengan perlahan dia mulai membuka kancing celana jeans pendekku, kemudian setelah terbuka kancingnya dia mulai menurunkan resleting celanaku. Lalu segeralah tangan elis menelusup ke celana dalamku untuk meraih kejantanku,

“ Oughhhhhhhh… ya begitu Lis. Raih dan genggam penisku Lis !!! ,” pintaku.

Dengan mudahnya dia menyelipkan tangannya pada celana dalamku. Mulailah dia memainkan kepala penisku, dielusnya degan perlahan,

“ Oughhhh… Sssssshhhh… ,” desahku.

Lanjutku,

“ Lis ayo kita lepaskan semua kain yang menempel ditubuh kita !!! ,” pintaku.

“ Iya Kak ,” jawabnya.



Sejenak kami menghentikan pergerumulan kami dengan maksud melepas pakaian kami. Kini kamipun melepas pakaian kami masing-masing, sehingga kini kami telanjang bulat tanpa sehalai benangpun yang menempel ditubuh kami. Lalu kami melanjutkan pergerumulan kami dengan posisi telanjang bulat.

Aku menindih tubuh Elis, dada kami dadaku dan payudara Elis saling berhimpitan. Kurasakan kenyalnya payudara Elis yang masih padat dan belum pernah sekalipun tersentuh oleh seorang laki-laki. Aku kemudian kembali mencumbunya. Sementara bibirku sibuk mencumbu tangan kiriku memainkan payudara Elis dan tangan kananku memainkan klitoris Elis,

“ OOuhhhhh…hh… Yeaah… Euumm… ,” gumam Elis kenikmatan.

Merasakan permainanku tangan Elis-pun kemudian mulai meraih kejantananku dan mulai memainkannya. Dia meremas, dan mengocok kejantananku dengan penuh nafsu,

“ OOuhhhhh…h… Eummm… Sssshhh… ,” desahku.

Pergerumulan kami-pun semakin panas, aku merasakan lendir kawin Elis keluar dari kewanitaan-nya membasahi jariku. Elis tidak tinggal diam begitu saja dia kini mengocok penisku dengan penuh birahi, dikocoknya dengan semangat 45 dan dia juga menyempatkan membasahi kejantananku dengan air liurnya,

“ Ya seperti itu, OOuhhhhh…hh… Enak Lis …. Aghhh… ,” desahku.

Tubuh Elis yang indah itu aku nikmati dengan penuh perasaan nafsu. Tampak semakin indah dan merangsang. Pangkal pahanya yang sangat bagus itu dihiasi bulu-bulu lembut yang mulai tumbuh halus. Kewanitaan-nya tampak kemerahan dan basah dengan puting kewanitaan mungil di tengahnya.

Aku terus memainkan puting susu yang sekarang berdiri tegak sambil terus mengelus bibir kewanitaan makin membanjir,

“ Kak… Ahhhhh… terus Kak… Aghhhhhh… Ouhhhhh… ,” desahnya semakin menggila .

Kewanitaan yang basah terasa geli dan gatal, nikmat sampai ujung kepala. Aku tersenyum penuh kemenangan melihat tindakan gadis itu, secara tidak langsung gadis itu meminta untuk bertindak lebih jauh lagi. Kejantananku yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata gadis itu terbelalak kagum.

Elis kagum sampai mulutnya menganga melihat kejantanan yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru pertama kali dia melihat benda itu. Kewanitaan-nya pasti sudah sangat geli dan gatal, dia tidak peduli lagi kalau masih perawan, kemudian telentang dan pelan-pelan membuka lebar-lebar pahanya.

Sejenak aku tertegun melihat kewanitaan yang bersih kemerahan dan dihiasi bulu-bulu yang baru tumbuh, liang senggama-nya tampak masih tertutup selaput perawan dengan lubang kecil di tengahnya. Elis hanya tertegun saat aku berada di atasnya dengan kejantanan yang tegak berdiri. Sambil bertumpu pada lutut dan siku, bibirku melumat, mencium, dan kadang menggigit kecil menjelajahi seluruh tubuhnya.

Kuluman di puting susu yang disertai dengan gesekan-gesekan ujung burung ke bibir kewanitaan-nya kulakukan dengan hati-hati, makin membasah dan nikmat tersendiri,

“ Kak… Ahhhhh… terus Sssshhhh… Aghhhhhh… Ouhhhhh… ,” desahnya. 

“ Kak… Oughhhhhhhhh…. Ssssssss… Ahhhhhhh… ,” desanya lagi.

Nampaknya dia tak dapat lagi menahan gejolak birahinya, membimbing Kejantananku ke liang senggama-nya, dia mulai menginginkan Kejantananku menyerang ke lubang dan menyodok kewanitaan-nya yang terasa sangat geli dan gatal. Namun saat itu aku malah memainkan kepala penisku sampai menyenggol-nyenggol selaput daranya,

“ Ouhhhh… Kak cepet masukkin Kak… Sssshhhh… ,” pintanya sembari merintih rintih dan meminta-minta dengan wajah penuh nafsu.

Dengan hati-hati dan pelan-pelan aku terus mempermainkan gadis itu dengan Kejantananku yang keras, hangat tapi lembut itu menyusuri bibir kewanitaan.,

“ Ouhhhhh… Cepetan masukkin kak… Aghhhhhh… ,” pintanya memelas.

Disela rintihan nikmat gadis itu, setelah kulihat puting susunya mengeras dan gerakannya mulai agak lemas, kejantanan mulai menyerang masuk dan menembus selaput daranya,

“ Sleppp… Aduh.. Ouhhhhh… Ssshhhh… ,” ucapnya sembari tangannya mencengkeram bahuku.

Dengan begitu, Elis hanya merasa liang senggama-nya seperti digigit nyamuk, tidak begitu sakit, saat selaput dara itu robek, ditembus Kejantananku yang besar dan keras. Burungku yang terpercik darah perawan bercampur lendir kewanitaan-nya terus masuk perlahan sampai setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan dan hati-hati.

Aku tidak mau terburu-buru, aku tidak ingin liang senggama yang masih agak sempit itu menjadi sakit karena belum terbiasa dan belum elastis. kejantananku itu masuk lagi setengahnya dan,

“ Slebbbbbbbbb… Ouhhhhhh… ,” 

Kali ini tidak ada rasa sakit, Elis hanya merasakan geli saat dirasakan kejantananku itu keluar masuk menyodok kewanitaan-nya. Elis menggelinjang dan mengimbangi gerakan dan mendekap pinggangnya,

“ Kak… Ahhhhh… terus Kak… Ouhhhhh… ,” desahnya. 

Kejantananku terus menghunjam semakin dalam. Ditarik lagi,

“ Ahhhhh… terus… Aghhhhhh… Ouhhhhh… ,” desahnya lagi.

Kurasakan liang senggama itu makin lama makin mengembang, hingga burung itu bisa masuk sampai mencapai pangkalnya beberapa kali. Elis merasakan nikmat birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayang di awan-awan, badannya mulai bergeter getar dan mengejang, dan tak tertahankan lagi.,

“Ahhhhh… uhhhhh… Aghhhhhh… ,” kurasakan kewanitaan Elis berdenyut-denyut melepas nikmat.

Elispun telah mencapai orgasmenya, kemudian terlihat lega yang menyelimuti dirinya. Melihat Elis sudah mencapai orgasme, aku kini melepas seluruh rasa birahi yang tertahan sejak tadi dan makin cepat menyodok keluar masuk liang senggama Elis,

“ Kak… Ssssshhh… Aghhhhhh… Aghhhhhh… Ouhhhhh… ,” Elis merintih dan merasakan nikmat birahinya memuncak kembali.

Tubuhnya kembali bergetar dan mengejang, begitu juga denganku dan,

“ Crotttttttttt… Crotttt… Syurrr… Crotttt.. Crottt… Syurrrrrrrrrrrrr ,” Akhirnya kami mendapatkan orgsme secara bersamaan,

“Ouhhhhh… Ssssss… Ahhhhh…… ,” rintih panjang kami menikmati puncak kenikmatan.

Pada akhirnya kami-pun mencapai orgasme bersamaan, lendir kawin kami bercampur menjadi satu di liang senggama Elis. Sungguh nikmat sekali bercinta dengan gadis belia seperti Elis, dan juga aku mendapatkan keperawanannya. Setelah puas menikmati orgasme kami, aku mengeluarkan kejantananku yang berlumuran lendir kami dan darah perawan Elis.

Secara perlahan, berbaring di sebelah Elis dan memeluknya supaya Elis merasa aman, dia tampak merasa sangat puas dengan pelajaran tahap awal yang kuberikan,

“ Kak, kalau Elis hamil bagaimana nanti ??? ,” ucapnya sambil matanya mengeluarkan air mata.

Sesaat kemudian aku dengan sabar menjelaskan bahwa Elis tidak mungkin hamil, karena tidak dalam masa siklus subur, berkat pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yang keluar dari kewanitaan dan siklus menstruasinya. Elis semakin merasa lega, aman, merasa disayang. Kejadian tadi bisa berlangsung karena merupakan keinginan dan kerelaannya juga.

Elispun bisa tersenyum puas dan menitikkan air mata bahagia, kemudian tertidur pulas dipelukanku yang telah menjadikannya seorang perempuan. Bangun tidur, Elis membersihkan badan di kamar mandi. Selesai mandi dia kembali ke kamar, dilepasnya handuk yang melilit tubuhnya, begitu indah dan menggairahkan sampai-sampai aku tak berkedip memandangnya.

Kemudian dia memunguti pakaiannya yang berserakan dan dikenakannya kembali satu persatu. Kemudian dia berpamitan pulang dan mencium pipiku yang masih berbaring di atas tempat tidur. Singkat cerita hubungan kami-pun berjalan selama 1 tahun, setelah itu kami-pun tidak pernah bertemu lagi karena dia sudah tidak les privat lagi denganku. TamaT.


Demikian cerita sex ini, selalu ikuti cerita-cerita sex yang lainya ya guest, tentunya bakal makin seru, makin Hot dan yang pasti bikin kamu horny guest.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »